Thursday, March 28, 2019

Pulang


Aku berdiri di ujung tebing
Mengisi udara paru-paru ku
Angin menamparku dengan keras
Hujan menghantam kulitku
Awan hitam menunjukan kilatnya
Tak menggoyahkan niat ini
Pandangan ku jatuh ke laut dalam
Terbuai untuk menyatu dengan gelapnya air
Ku tanggalkan segala kain
Air menenggelamkan ku dengan cepat
Dinginnya menyentuh kulit lalu menusuk tulang
Berlayar tubuhku dalam ombang-ambing ombak
Lingakaran bulan menyorotkan sinar remang
Menghadirkan potongan memori kita di benak ku
Kau berkelebat dipikiran memohon padaku untuk pulang
Sedang ku lakukan sayang, karena kamu lah rumahku

- Dandelion

1 comment:

Wisnu Murti said...

Puisi yang indah dan dalem