2018

beribu langkah sudah aku berjalan

jutaan keringat membasahi dahi

ratusan tetes air mata mengalir

tak terhingga tawa dan senyum terpatri

bersyukur masih bisa disini

duduk dengan secangkir kopi di meja

bersandarkan nyamannya bantal tepat didepan laptop ku

sambil membagikan puisi penutup tahun ini

Sampai Akhir

Tiba lah saat

Dimana aku mencari mu

Menunggu mu

Yang sudah tak ku tahu kemana

Tiba lah saat

Aku hanya menatap suatu titik di

Yang tak akan ada ujungnya

Sekutu

Aku berdiri

Menggunakan baju dan celana gembel

Dua senjata ditangan untuk menyerang

Ada juga bekal pada tas ku

Semua sudah benar-benar siap

Aku masuk ke dalam rumah

Mencari persediaan

Bersama tiga sekutu ku

Kemarin dan Besok

Kemarin, aku sendiri

Duduk bersandarkan angin

Hanya sepi

Hitam putih